Ilustrasi (Foto: icity.indosat.com) |
Teknoworld - Operator telekomunikasi Indosat berencana untuk berganti nama. Nantinya, nama Indosat bakal lebih panjang dibandingkan saat ini dengan menambahkan nama pemilik mayoritasnya, Ooredoo dibagian belakang nama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan mengenai rencana perubahan nama Indosat tersebut. Nantinya, nama Indosat tidak akan hilang, tapi ditambahkan nama pemegang sahamnya, yakni Ooredoo.
"Bukan diganti, rencananya mau ditambahkan namanya jadi Indosat Ooredoo," kata Dahlan kepada detikcom di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2014).
Menurut Dahlan, perubahan nama itu merupakan keinginan dari pemegang saham mayoritas Indosat, yaitu Ooredoo Asia Pte. Ltd. yang menguasai 65% saham Indosat. Sementara itu, 14,29% saham Indosat dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, saham Indosat sebanyak 41,94% dibeli oleh Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT) pada tahun 2002 silam.
Saham Indosat secara tidak langsung diakuisisi oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) melalui Indonesia Communications Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Pte. Ltd. (ICLS) sejumlah 40,81% pada tahun 2008.
Kemudian Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65% pada 2009. Hingga saat ini, 65% saham perusahaan yang didirikan pada tahun 1967 dimiliki atas nama Ooredoo Asia Pte. Ltd. (dahulu Qtel Asia Pte. Ltd.).
Sumber: detikcom
Sekarang semua operator seluler di Indonesia hampir semuanya ada saham orang asingnya. Indonesia bener" dijadiin orang asing sebagai pasar saham yang empuk -,-
ReplyDelete@Dewa Gama: Itu karena pasar Indonesia potensial, maka banyak pula investor yang menanamkan modalnya di Indonesia.
ReplyDelete