Ilustrasi |
Diwartakan Cnet, Sabtu (19/5/2012), organisasi ini menemukan perangkat lunak yang menciptakan permintaan rapat dan menjadwalkannya pada perangkat mobile merupakan pelanggaran paten Microsoft. Motorola mungkin akan perlu mengubah perangkat lunak tersebut sebelum menghadirkan ponselnya di AS.
Keputusan itu sekarang dalam presidential review selama 60-hari. Motorola diharuskan mengirim 33 sen obligasi untuk setiap ponsel yang telah masuk AS.
"Microsoft mulai penyelidikan ITC yang menyatakan pelanggaran sembilan paten terhadap Motorola Mobility. Meskipun kami kecewa dengan keputusan Komisi yang menyatakan produk tertentu Motorola Mobility melanggar satu paten, kami berharap membaca pendapat penuh untuk memahami alasannya," kata Motorola dalam sebuah pernyataan.
Sengketa ini terjadi melalui penggunaan teknologi penjadwalan Motorola di beberapa perangkat, termasuk ponsel Droid dan tablet Xoom. Teknologi penjadwalan tersebut menggunakan sistem operasi Android. Microsoft berpendapat bahwa perangkat lunak itu melanggar teknologi ActiveSync-nya.
No comments:
Post a Comment
Peraturan Komentar:
1. Dilarang mengucapkan kata-kata kasar.
2. Dilarang mengucapkan kata-kata yang berbau Pornografi dan SARA.
3. Dilarang saling menghina user/pengguna yang berkomentar.
4. Diharapkan tidak berkomentar diluar topik atau Out Of Topic (OOT).
5. Dilarang keras melakukan promosi barang ataupun jasa. Teknoworld bukanlah Forum Jual Beli.
6. Dilarang menulis "LINK HIDUP" pada komentar.
6. Bila masih ada yang melanggar, maka komentar akan DIHAPUS
Teknoworld berhak untuk meninjau komentar yang masuk. Jika dinilai tidak layak dan tidak pantas, maka komentar akan DIHAPUS. Peraturan dapat berubah sewaktu-waktu
Kunjungi Teknoworld untuk mendapatkan update seputar berita teknologi.